Selasa, 07 Juni 2011
Jumat, 03 Juni 2011
bimbinggan bagi anak yang bermasalah
Makalah bimbingan konseling
Mengenai
Bimbingan bagi anak yang berperilaku
Bermasalah
Yang disusun oleh
Maulida sambas
Nim: 1103311052
Kelas: b_ekstensi PGSD
Universitas negeri medan
Fakultas ulmu pendidikan
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena dengan rahmat dan perkenannya kami dapat menghadirkan makalah mengenai BIMBINGAN KONSELING.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk lebih memahami masalah pada siswa khususnya dikelas rendah. Adapun hasil makalah ini mengacu untuk melengkapi dari tugas keloompok kami.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan kerabat terdekat atas terbentuknya makalah ini. Kami menyadari bahwa, makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan ktitik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi npenyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Medan , maret 2011
MAULIDA SAMBAS
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang Penanganan Anak Bermasalah dan Implikasinya terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini menarik dikaji karena isu mengenai anak "bermasalah" atau anak nakal semakin merebak di dunia pendidikan Indonesia, dan sampai saat ini belum ditemukan penanganan yang sesuai sehingga anak-anak bermasalah belum mendapatkan tempat yang layak, mereka terusir dari sekolah, masyarakat, bahkan keluarga, dan hanya bui yang mau menerima mereka. Permasalahan ini juga melanda dunia pendidikan di negara-negara lain sejak Perang Dunia Dua menawarkan solusi bagi permasalahan ini dengan membangun sekolah alternatif yang membebaskan di Inggris, dan tulisan-tulisannya yang mampu mengubah pola pikir masyarakat tentang anak nakal dalam buku Summerhill School.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan hermeneutika, pengumpulan datanya menggunakan metode deskripsi, interpretasi, dan analisis, yang akhirnya adalah memberikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif content analisis. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal secara garis besar metode pembahasan penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika dan psikologi khususnya psikologi abnormal.
anak seharusnya memiliki sifat yang 1) Anak lahir dengan membawa potensi baik, realistis dan bijaksana, tidak ada anak nakal yang ada hanyalah anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dewasa secara sosial, dan anak yang kurang kasih sayang. Lingkungan yang mengekang kebebasan mereka-lah yang menjadikan mereka "bermasalah". Untuk menangani anak-anak "bermasalah" penderita neurosis neill menggunakan analisis, dan dengan memberikan kebebasan dan kasih sayang bagi anak nakal. 2) Strategi ini relevan bila diterapkan di Indonesia khususnya pendidikan Islam, karena pada dasarnya pendidikan Islam bersifat dialogis dan demokratis, dengan membentuk suatu lembaga pendidikan Islam yang membebaskan maka, permasalahn mengenai anak nakal, dan permasalahan pendidikan lainnya dapat terselesaikan.
BAB I
PENDAHULUAN
BIMBINGAN BAGI ANAK YANG BERPERILAKU
BERMASALAH
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar adalah guru kelas yang yang secara keseluruhan bertanggung jawab atas perkembanagan anak di kelasnya. Hal ini memungkinkan guru untuk meemberi layanan bimbingan secara terpadu melaluai proses pembelajaran. Melalaui layanan dasar bimbingan guru untuk membantu seluruh siswa untuk memecahkan masalahnya terutama masalah belajar,. Meskipun guru telah memberikan bantuan berupa bimbinagn terhadap siswanya, masalah anak tetap selalu ada.
Walaupun symptom prilaku bermasalah mungkin hanyatampak pada sebagian siswa, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua siswa. Namun siswa yang bermasalah ialah seorang anak yang memeliki masalah yang lebih banyak atau lebih mendalam dibandingkan dengan anak yang lain meskipun anak tidak menyadarinya.
1.2 Rumusan masalah
adapun perumusan masalah sesuai dengan pembahasan yang kami lampirkan adalah sebagai berikut:
a. Kenapa anak dianggap bermasalah?
b. Bagaimana cara mengatasi anak yang bermasalah?
c. Bagaimana ciri-ciri anak yang bermasalah?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Alexander Sutherland Neill dan Implikasinya terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini menarik dikaji karena isu mengenai anak "bermasalah" atau anak nakal semakin merebak di dunia pendidikan Indonesia, dan sampai saat ini belum ditemukan penanganan yang sesuai sehingga anak-anak bermasalah belum mendapatkan tempat yang layak, mereka terusir dari sekolah, masyarakat, bahkan keluarga, dan hanya bui yang mau menerima mereka.
Menurut Alexander Sutherland Neill 1) Anak lahir dengan membawa potensi baik, realistis dan bijaksana, tidak ada anak nakal yang ada hanyalah anak yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dewasa secara sosial, dan anak yang kurang kasih sayang. Lingkungan yang mengekang kebebasan mereka-lah yang menjadikan mereka "bermasalah". Untuk menangani anak-anak "bermasalah" penderita neurosis neill menggunakan analisis, dan dengan memberikan kebebasan dan kasih sayang bagi anak nakal. 2) Strategi ini relevan bila diterapkan di Indonesia khususnya pendidikan Islam, karena pada dasarnya pendidikan Islam bersifat dialogis dan demokratis, dengan membentuk suatu lembaga pendidikan Islam.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan karakteristik dengan perkembangan murid SD (Sunaryo Kartadinata, 1990, 1996) adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan Fisik dan Kesehatan
Berdasarkan hasil pengamatan guru, terungkap bahwa gangguan perkembangan fisik dan kesehatan di kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) berupa ; sangat lamban dalam bereaksi, gangguan pertumbuhan gigi, perkembangna fisik tidak sesuai dengan usia, dan lebih besar dari teman sebaya. Sementara itu pada kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6) terungkap bahwa gangguan perkembangan fisik dan kesehatan berupa ; sangat lamban dalam bereaksi, persoalan gizi, pertumbuhan fisik tidak sesuai dengan usia, dan lebih kecil dari teman sebaya.
1. Perkembangan Fisik dan Kesehatan
Berdasarkan hasil pengamatan guru, terungkap bahwa gangguan perkembangan fisik dan kesehatan di kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) berupa ; sangat lamban dalam bereaksi, gangguan pertumbuhan gigi, perkembangna fisik tidak sesuai dengan usia, dan lebih besar dari teman sebaya. Sementara itu pada kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6) terungkap bahwa gangguan perkembangan fisik dan kesehatan berupa ; sangat lamban dalam bereaksi, persoalan gizi, pertumbuhan fisik tidak sesuai dengan usia, dan lebih kecil dari teman sebaya.
2. Perkembangan Diri
Karakteristik yang lemah pada konsep diri murid SD tampak lebih berkaitan dengan kemampuan dan menerima diri sendiri. Kesadaran identitas diri masih banyak didominasi oleh perintah-perintah eksternal. Walaupun demikian kesadaran akan identitas jenis kelamin mulai berkembang terutama pada murid-murid kelas tinggi.
Karakteristik yang lemah pada konsep diri murid SD tampak lebih berkaitan dengan kemampuan dan menerima diri sendiri. Kesadaran identitas diri masih banyak didominasi oleh perintah-perintah eksternal. Walaupun demikian kesadaran akan identitas jenis kelamin mulai berkembang terutama pada murid-murid kelas tinggi.
3. Perkembangan Sosial
Perkembangan hubungan sosial murid SD telah menunjukkan kecenderungan orientasi kelompok yang cukup kuat. Hubungan sosial murid masih berada pada intensitas yang lemah. Murid SD telah menunjukkan sikap loyal dan kesediaan berkorban untuk kelompok. Dalam kaitannya dengan interaksi kelompok ini, perkembangan etika murid-murid SD masih cenderung dikuasai oleh faktor-faktor eksternal.
BAB III
MEMBUAT MEDIA BLOG
Pada posting kali ini saya akan membuatkan panduan cara membuat blog yang disediakan secara gratis oleh blogger.com. Mungkin atau pasti kamu pernah mendengar istilah blog atau webblog kan? blog tidak jauh berbeda dengan website. yang membedakan jika website hanyalah situs yang menyediakan informasi satu arah bagi pengunjungnya, sedangkan blog atau webblog menyediakan informasi secara dua arah, jadi para pengunjung bisa memberikan komentar tentang artikel atau content yang disediakan oleh pengelola blog itu, atau istilah lain Admin.
sebenarnya saat ini ada dua layanan blog gratis yang sering digunakan oleh para bloger untuk ngeblog, yaitu blogspot (bloger) dan wordpress. Tapi kali ini saya akan memberikan panduan cara membuat blog dengan blogspot (blogger) saja. Alasan saya karena saya rasa cara membuat dan mengelola blog di bloger lebih mudah dibandingkan dengan di wordpress. Tapi satu saat ini saya usahakan akan membuat juga tentang panduan cara membuat blog di wordpress yang juga gratis tentunya.
1. Yang harus kamu siapkan dan wajib sebelum membuat atau bikin blog di blogspot (blogger) adalah memiliki email terlebih dahulu. email ini nantinya digunakan untuk mendaftar pertama kali. jika belum bisa atau belum membuat email baca di sini (klik di sini), disitu sudah saya bahas tentang langkah membuat email. Tenang saja tidak usah terburu-buru. Baca dulu panduan ini sampai habis, kemudian baru dipraktekkan. oke
2. Jika sudah membuat email, bukalah alamat www.blogger.com, dan pastikan yang muncul adalah website seperti di bawah ini
2. Jika sudah membuat email, bukalah alamat www.blogger.com, dan pastikan yang muncul adalah website seperti di bawah ini
kemudian klik gambar panah orange yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA
3. Setelah itu akan muncul halaman seperti di bawah ini
pada kolom alamat email : masukan email kamu
ketik ulang alamat email : masukan lagi email yang sama seperti diatas
ketik ulang alamat email : masukan lagi email yang sama seperti diatas
masukan sebuah paswod : isiakan kanta kunci (minimal 8 karakter, bisa huruf bisa angka)
ketikan ulang sandi : masukan lagi paswod yang telah kamu masukan sama dengan yang di atas
ketikan ulang sandi : masukan lagi paswod yang telah kamu masukan sama dengan yang di atas
Nama tampilan : isi nama kamu atau nama alias kamu (ini akan tampil bersamaa dengan posting, artikel yang kamu buat)
verifikasi : masukkan gambar kata yang terdapat di atas kolom.
pada gambar di atas sudah saya sertakan contoh pengisiannya
jika sudah diisi semua lalu klik gambar panah orange (lanjutkan)
4. Kemudian akan muncul seperti ini
Isilah Judul Blog sesuai dengan keinginannmu
isi juga alamat blog sesuai dengan keinginanmu juga, jika alamatmu menggunakan 2 kata atau lebih. pisahlah dengan tanda titik ( . ) atau tanda ( – ). karena tidak bisa menggunakan spasi.
isi juga alamat blog sesuai dengan keinginanmu juga, jika alamatmu menggunakan 2 kata atau lebih. pisahlah dengan tanda titik ( . ) atau tanda ( – ). karena tidak bisa menggunakan spasi.
contoh pengisiannya seperti gambar ini
terkadang alamat blog yang kita tulis sudah pakai oleh orang lain, jika sudah dipakai orang lain berati tidak bisa digunakan. Untuk mengetahui sudah dipakai orang lain atau belum Klik saja link “cek ketersediaan” jika belum dipakai orang lain, maka di bawahnya akan muncul tulisan warna hijau yang bertuliskan Alamat blog ini tersedia
jika sudah klik menu lanjutkan
5. Setelah kamu klik menu lanjutkan.. akan muncul halaman seperti ini
itu adalah jendela disain template. untuk memilih tinggal klik salah satu. kemudian menu klik lanjutkan, maka yang muncul adalah gambar seperti ini
dengan begitu kamu telah selesai membuat suatu blog…. sekarang tinggal mengisi dengan artikel kamu saja..
6. okelah langsung saja kita belajar mengisi artikel… Kliklah tombol panah Mulai Blogging
maka akan muncul gambar seperti di bawah ini, gambar di bawah merupakan contoh pengisian artikel
maka akan muncul gambar seperti di bawah ini, gambar di bawah merupakan contoh pengisian artikel
Kolom judul untuk judul artikel
dalam kolom yang lebar di bawahnya itu untuk menulis artikel kamu
dan label untuk mengisi jenis kategory artikel.
dalam kolom yang lebar di bawahnya itu untuk menulis artikel kamu
dan label untuk mengisi jenis kategory artikel.
jika sudah diisi semua kemudian tekan menu MEMPUBLIKASIKAN POSTING, jika muncul seperti ini
maka kamu telah berhasil membuat satu artikel, untuk melihatnya klik menu Lihat BLog
maka yang tampil akan seperti ini
jika sudah muncul seperti itu.. kamu berati telah selesai dan berhasil membuat posting
7. Suatu saat jika ingin memposting artikel baru lagi, kamu tidak perlu mendaftar lagi… tinggal buka https://www.blogger.com/start, kemudian
masukkan email kamu, dan paswod kamu saja, kemudian klik menu “masuk” maka kamu akan di bawa ke menu dashboard,
masukkan email kamu, dan paswod kamu saja, kemudian klik menu “masuk” maka kamu akan di bawa ke menu dashboard,
sesaat kemudian kamu akan masuk pada dasboard bloger kamu, di situ kamu bisa mengedit, membuat posting, ataupun mengatur setting blog kamu.
dan yang terakhir, agar akun blogger kamu bisa digunakan secara penuh, jangan lupa konfirmasi dulu aku bloger kamu. caranya cek email yang kamu gunakan untuk mendaftar, di situ akan terdapat satu buah email dari blogger berisi link konfirmasi. klik link tersebut, seperti gambar di bawah ini
setelah kamu klik link tersebut, kamu akan diarahkan ke halaman seperti gambar di bawah ini, menunjukkan akun blogger kamu sudah dikonfirmasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.bimbingan Bagi Anak Yang Bermasalah
a. Pengertian anak berperilaku yang bermasalah
Dalam pendekatan bimbingan perkembangan, guru dimungkinkan untuk memberikan layanan bimbingan terpadu dalam KBM. Melalui dasar bimbingan, guru membantu seluruh murid. Namun sekalipun telah memberikan bantuan terhadap seluruh murid, ada saja murid yang berperilaku bermasalah. Guru perlu memahami perilaku bermasalah ini sebab “murid yang bermasalah” biasanya tampak di dalam kelas dan bahkan dia menampakkan perilaku bermasalah itu di dalam keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Memahami perilaku bermasalah mengandung arti bahwa guru harus lebih sensitif terhadap interaksi antara berbagai kekuatan dan faktor di lingkungan peserta didik dengan penampilan perilaku peserta didik di sekolah.
Walaupun perilaku bermasalah hanya tampak pada sebagian peserta didik, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua peserta ddik. Seringkali guru memberikan perlakuan secara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti ini seringkali tidak membawa hasil yang diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang ada di balik perilaku bermasalah tersebut.
Walaupun perilaku bermasalah hanya tampak pada sebagian peserta didik, namun perhatian guru harus tertuju kepada semua peserta ddik. Seringkali guru memberikan perlakuan secara langsung dan drastis yang tidak jarang dinyatakan dalam bentuk hukuman fisik. Cara atau pendekatan seperti ini seringkali tidak membawa hasil yang diharapkan karena perlakuan tersebut tidak didasarkan kepada pemahaman apa yang ada di balik perilaku bermasalah tersebut.
dalam kehidupan anak di sekolah tidak semua dapat melihat dan merasakan bahwa di antara anak ada yang telah sedang menghadapi masalah dan ada yang masih gejala, bahkan bagi anak sendiri juga banak yang tidak tahu bahwa dirinya sedang bermasalah. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian berperilaku bermasaalah “prilaku bermasalah adalah tingkah laku siswa yang menyimpang dan kebiasan-kebiasaan temannya.
Lebih lanjut dikatakan apabila anak tiba-tiba tidak dapat melakukan apa-apa juga merupakan indikasi bahwa anak mengalami masalah yang segera harus ditangani gurunya.
b. ciri-ciri anak bermasalah
1. Susah diatur dan diajak kerja sama
Hal yang paling Nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah saya sebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.
2. Kurang terbuka pada Orang Tua
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
Hal yang paling Nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah saya sebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.
2. Kurang terbuka pada Orang Tua
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
3. Menanggapi negatif
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
4. Menarik diri
Saat anak terbiasa dan sering Menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti -semengertinya dan sedalam-dalamnya.
5. Menolak kenyataan
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama da kasih contoh berulang-ulang”.
6. Menjadi pelawak
Suatu kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah, kemanakah orangtua.
c. Bentuk-Bentuk Perilaku Bermasalah
salah satu kesulitan memahami prilaku bermasalah ialah karena prilaku tersebut tampak dalam prilaku menghindar atau mempertahankan diri. Dalam psikologi prilaku ini disebut “mekanisme pertahanan diri” karena dengan prilaku tersebut individu dapat mempertahankan diri atau menghindar dari situasi yang menimbulkan ketegangan. Bentuk umum perilaku mekanisme memepertahankan diri ialah :
1. Rasionalisasi
Mekanisame perilaku rasionalaisme ditunjukan dalam bentuk memeberikn penjelasan atau alasan yang dapat diterima oleh akal, tapi pada dasarnya bukan penyebab nyata karena dengan penjelasan tersebut individu bermaksud menyembunyikan latar belakang prilakunya.
2. Sikap bermusuhan
Sikap ini tamapk pada prilaku agresif, menyerang, mengganggu besaing, dan mengancam lingkungan.
3. Menghukum diri sendiri
Prilaku ini tampak dalam wujud mencela diri sendiri dari kesalaahn atau kegagalan. Perilaku ini terjadi karena individu cemas bahwa orang lain tidak akan menyukai sekiranya dia mengkritik orang lain. Orang seperti memeliki kebutuhan untuk diakui.
4. Represi
Perilaku represi ditunjukan dalam bentuk menyembunyikan dan menekan penyebab yang sebenarnya diluar batas kesadaran. Individu berusaha untuk melupakan sesuatu pebuatan pengalamannya yang telah dilakukannya karena perbuatan atau pengalaman pahit (buruk).
5. Komformitas
Perilaku ini ditunjukan dalam menyelamatkan diri dengan atau terhadap harapan-harapan orang lain. Dengan memenuhi harapan orang lain, maka dirinya akan terhindar dari kecemasan. Orang seperti ini memiliki harapan social ketergantungan yang tinggi.
6. Sinis
Perilaku sinis ini mucul dari ketidakberdayaan individu untuk berbuat atau berbicara terhadap kelompok. Ketidakberdayaan ini membuat dirinya khawatir dan penilaian orang lain terhadap dirinya, dan perilaku sinis merupakan perilaku menghindar dari penilaian orang lain.
Semua prilaku mekanisme pertahanan diri mempunyai karakteristik :
· Menolak, memalsukan atau mengacaukan kenyataan
· Dilakukan tanpa menyadari prilaku tersebut. Pola prilaku ini dipelajari dan cenderung kepada `pengurangan kecemasan dan bukan memecahkan masalah yang menjadi dasar penyebab kecemasan itu.
d. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik perkembangan anak SD
Pendekatan perkembangan membawa implikasi bahwa pendekatan terhadap siswa berperilku bermasalah dapat dilakukan dengan mengkaji tugas-tugas perkembangan karakteristik perkembangan siswa :
· Menanamkan Kebiasaan dan Sikap dalam Beriman dan Bertaqwa terhadap Tuhan YME.
Pada umumnya murid SD telah dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianut, terutama untuk siswa kelas tinggi (kelas IV, V, VI). Temuan peneliti ini tampaknya memberikan gambaran bahwa upaya pembinaan keagamaan baik di rumah maupun di sekolah, dalam hal melaksanakan ibadah menunjukkan keberhasilan. Selain dirumah penanaman nilai ini juga melalui mata pelajaran agama, juga dilakukan pada saat perayaan keagamaan, ibadah bersama disekolah. Murid SD cendrung belum dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang dilarang agama seperti menyontek. Perilaku menghormati kedua orang tua dan orang lain masih kurang. Murid SD lebih mementingkan dirinya sendiri, belum mampu mendahulukan kepentingan orang yang lebih tua. Kebanyakan murid SD belum menunjukkan kebanggaan atas kemampuan dirinya sendiri.
Pada umumnya murid SD telah dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianut, terutama untuk siswa kelas tinggi (kelas IV, V, VI). Temuan peneliti ini tampaknya memberikan gambaran bahwa upaya pembinaan keagamaan baik di rumah maupun di sekolah, dalam hal melaksanakan ibadah menunjukkan keberhasilan. Selain dirumah penanaman nilai ini juga melalui mata pelajaran agama, juga dilakukan pada saat perayaan keagamaan, ibadah bersama disekolah. Murid SD cendrung belum dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang dilarang agama seperti menyontek. Perilaku menghormati kedua orang tua dan orang lain masih kurang. Murid SD lebih mementingkan dirinya sendiri, belum mampu mendahulukan kepentingan orang yang lebih tua. Kebanyakan murid SD belum menunjukkan kebanggaan atas kemampuan dirinya sendiri.
· Mengembangkan Kata hati, Moral dan Nilai-nilai sebagai Pedoman Perilaku.
Tugas perkembangan ini dimaksud agar murid mengembangkan kontrol moral dari dalam, menghargai aturan moral, dan memulai dengan skala nilai yang rasional.
Tugas perkembangan ini dimaksud agar murid mengembangkan kontrol moral dari dalam, menghargai aturan moral, dan memulai dengan skala nilai yang rasional.
· Mengembangkan Keterampilan Dasar Dalam Membaca, Menulis Dan Berhitung (Calistung).
Hakekat tugas perkembangan ini adalah murid belajar mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung secara memadai agar mampu beradaptasi dengan masyarakat.
Hakekat tugas perkembangan ini adalah murid belajar mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung secara memadai agar mampu beradaptasi dengan masyarakat.
· Mempelajari Keterampilan Fisik Sederhana yang Diperlukan untuk Permainan dan Kehidupan.
Anak usia SD memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap badannya dan mampu duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama, disisi lain kekuatan fisik murid belum matang, dan memerlukan aktivitas.
Murid SD lebih merasa lelah disuruh duduk dalam waktu yang lama, dibandingkan dengan lari-lari, jungkir balik atau naik sepeda. Kegiatan fisik sangat penting untuk menyempurnakan perkembangan keterampilannya, seperti melempar bola, loncat tali, keseimbangan dalam meniti balok kayu.
Anak usia SD memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap badannya dan mampu duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama, disisi lain kekuatan fisik murid belum matang, dan memerlukan aktivitas.
Murid SD lebih merasa lelah disuruh duduk dalam waktu yang lama, dibandingkan dengan lari-lari, jungkir balik atau naik sepeda. Kegiatan fisik sangat penting untuk menyempurnakan perkembangan keterampilannya, seperti melempar bola, loncat tali, keseimbangan dalam meniti balok kayu.
· Belajar Bergaul dan Bekerja dalam Kelompok Sebaya.
Pada usia sekolah anak-anak mulai keluar dari lingkungan keluarga memasuki dunia teman sebaya. Melalui kelompok sebaya anak belajar memberikan dan menerima dalam kehidupan sosial di antara teman sebaya. Belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dapat mengembangkan kepribadian sosial.
Pada usia sekolah anak-anak mulai keluar dari lingkungan keluarga memasuki dunia teman sebaya. Melalui kelompok sebaya anak belajar memberikan dan menerima dalam kehidupan sosial di antara teman sebaya. Belajar berteman dan bekerja dalam kelompok, dapat mengembangkan kepribadian sosial.
· . Belajar Menjadi Pribadi yang Mandiri.
Hakekat tugas perkembangan ini adalah anak belajar menjadi pribadi yang mandiri, mampu membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan masa mendatang secara mandiri tidak tergantung pada orang tua atau orang yang lebih tua.
Hakekat tugas perkembangan ini adalah anak belajar menjadi pribadi yang mandiri, mampu membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan masa mendatang secara mandiri tidak tergantung pada orang tua atau orang yang lebih tua.
· Membangun Sikap Hidup yang Sehat Megenai Diri Sendiri dan Lingkungan.
Tugas perkembangan ini berkenaan dengan kebiasaan dalam memelihara badan, kebersihan dan keamanan, memelihara kesehata, sikap realistis yang mencakup, perasaan memiliki fisik yang normal dan memadai, kemampuan menyenangi dalam menggunakan badannya, dan memiliki keutuhan sikap terhadap jenis kelamin. Kebersihan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan tersebut menyebabkan terjadinya keseimbangan kepribadian. Kebiasaan hidup sehat hendaknya dilakukan secara rutin.
Tugas perkembangan ini berkenaan dengan kebiasaan dalam memelihara badan, kebersihan dan keamanan, memelihara kesehata, sikap realistis yang mencakup, perasaan memiliki fisik yang normal dan memadai, kemampuan menyenangi dalam menggunakan badannya, dan memiliki keutuhan sikap terhadap jenis kelamin. Kebersihan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan tersebut menyebabkan terjadinya keseimbangan kepribadian. Kebiasaan hidup sehat hendaknya dilakukan secara rutin.
· Mengembangkan Konsep-konsep yang Perlu dalam Kehidupan Sehari-hari.
Hakekat tugas perkembangan ini adalah anak memperolehsejumlah konsep untuk berpikir efektif berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa-peristiwa sosial. Pada saat anak-anak siap memasuki sekolah, ia sebanarnya telah memiliki perbendaharaan beberapa ratus konsep-terutama konsep-konsep yang sederhana seperti ; bentuk lingkaran, rasa, warna, binatang, makanan, marah, dan cinta.
Hakekat tugas perkembangan ini adalah anak memperolehsejumlah konsep untuk berpikir efektif berkenaan dengan pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa-peristiwa sosial. Pada saat anak-anak siap memasuki sekolah, ia sebanarnya telah memiliki perbendaharaan beberapa ratus konsep-terutama konsep-konsep yang sederhana seperti ; bentuk lingkaran, rasa, warna, binatang, makanan, marah, dan cinta.
· Belajar Menjalankan Peran Sosial Sesuai dengan Jenis Kelamin.
Murid SD hendaknya belajar berperan sebagai pria atau wanita sesuai dengan jenis kelaminnya sebagaimana yang diharapkan. Sebetulnya secara biologis perbedaan anatomi antara pria dan wanita tidak menuntut perbedaan peran jenis kelamin selama murid sekolah dasar. Postur tubuh anak wanita sebagaimana anak laki-laki tumbuh dengan baik melalui aktivitas fisik sehingga menjadi kuat dan besar. Baru pada usia sembilan atau sepuluh tahun, terdapat perbedaan anatomi antara anak laki-laki dengan murid wanita
Murid SD hendaknya belajar berperan sebagai pria atau wanita sesuai dengan jenis kelaminnya sebagaimana yang diharapkan. Sebetulnya secara biologis perbedaan anatomi antara pria dan wanita tidak menuntut perbedaan peran jenis kelamin selama murid sekolah dasar. Postur tubuh anak wanita sebagaimana anak laki-laki tumbuh dengan baik melalui aktivitas fisik sehingga menjadi kuat dan besar. Baru pada usia sembilan atau sepuluh tahun, terdapat perbedaan anatomi antara anak laki-laki dengan murid wanita
· . Memilki Sikap Positif terhadap Kelompok dan Lembaga-lembaga Sosial.
Kemampuan murid untuk mengembangkan sikap positif terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial, merupakan dasar untuk pengembangan sikap demokrasi. Tugas perkembangan ini dipelajari murid sejak di rumah, melalui teman sebaya, dalam kehidupan di masyarakat, dan di sekolah.
Kemampuan murid untuk mengembangkan sikap positif terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial, merupakan dasar untuk pengembangan sikap demokrasi. Tugas perkembangan ini dipelajari murid sejak di rumah, melalui teman sebaya, dalam kehidupan di masyarakat, dan di sekolah.
e.Teknik Membantu Siswa Bermasalah
bagi guru SD yang berperan sebagai guru kelas, sekaligus pembimbing, penganan dan pencegahan prilaku bermasalah dapat ditempuh dengan mengembangakan dan memelihara lingkungan belajar yang sehat.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk memperoleh lingkungan belajar yang sehat :
a) Memanfaatkan pembelajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok. Dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan guru lain di sekolah itu atau gru kelas lain.
b) Memanfatkan pendekatan-pendekatan kelompok di dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru dapat menggunakan metode yang bervariasi yang memungkinkan murid mengembangkan keterampilan kelompok seperti : sosiometri, diskusi, dan simulasi.
c) Mengadakan konfrensi kasus dengan melibatakan guru dan orang tua siswa. Konfrensi kasus ini dimaksudkan untuk menemukan altematif pemecahan bagi kasus.
d) Menjadikan segi kesehatan mental sebagai salah satu segi avaluasi. Evaluasi di sekolah seyoganya tidak hanya melaksanakan kepada hasil belajar saja tetapi juga perlu memperhatikan keperibadian murid. Walaupun hasil evaluasi kepribadian itu tidak dijadikan factor penentu keberhasilan siswa.
e) Memasukkan aspek-aspek insaniah dalam kurikulum, sebagai bagian terpadu dan bahan ajar yang harus disajikan guru.
f) Menaruh kepedulian khusus terhadap factor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangakan strategi pembelajaran.
f. cara mengatasi anak yang bermasalah
Secara sistematis, langkah-langkah yang perlu diambil dalam usaha mengatasi anak bermasalah adalah :
1) Memanggil dan menerima anak yang bermasalah dengan penuh kasih sayang
2) Dengan wawancara yang dialogis diusahakan dapat ditemukan sebab-sebab utama yang menimbulkan masalah.
3) Memahami keberadaan anak dengan sedalam-dalamnya
4) Menunjukkan cara penyelasaian masalah yang tepat untuk di renungkan oleh anak kemudian untuk dikerjakannya.
5) Menemukan segi-segi kelebihan anak agar kelebihan itu diaktualisisr guru megatasi kekurangannya
6) Menanamkan nilai-nilai spritual yang benar.
BAB V
SIMPULAN
Pelakasanaan bimbingan di sekolah dasar sepenuhnya dipegang oleh guru yang mengajar di kelas, hal ini terjadi disebabkan tidak adanya petugas bimbingan yang khusus ditempatkan di SD seperti SLTP dan SLTA, maka gurulah yang paling berperan dalam membantu dan membimbing siswa memecahkan masalahnya.
Oleh karena itu sebagai calon guru SD sangat penting mempelajari bimbingan bagi anak yang bermasalah.
Seorang murid dikategorikan sebagai anak yang bermasalah apabila ia menunjukkan gejala penyimpangan perilaku yang lazim di lakukan oleh anak-anak pada umumnya. Penyimpangan perilaku ada yang sederhana ada juga yang ekstrim. Penyimpangan perilaku yang sederhana, misalnya mengantuk, suka menyendiri, terlambat datang. Sedangka ekstrim adalah sering membolos, memeras teman, tidak sopan.
SARAN
Kita sebagai calon guru , harus bisa mengatasi atau menangani anak yang bermasalah sehingga dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Diktat pgsd, bimbimgan konseling, universitas negeri Medan.
Langganan:
Postingan (Atom)